Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Pukul 3 pagi

aku berusaha menemukan cinta di pukul 3 pagi terkadang bertemu terkadang tidak tidurku yang lelap membuatku lupa ada yang harus kutemui di pukul 3 pagi siang yang menyengat mencuri tenaga terlelap dalam sunyinya malam tempat dimana harusnya aku bertemu dengannya kubilang besok aku akan bertemu tapi aku mengingkari dia tidak marah tidak juga berbicara karena diamnya itu hatiku menangis semoga besok ketika aku berjanji aku bisa bertemu dengannya di pukul 3 pagi

Tuhan satu satunya tujuan tak ada yang lain

Ribuan titik cahaya hitam berganti menjadi putih Langit berubah warna Lelah hilang ketika cahaya putih kembali datang Sadar masih ada kesempatan Ada cakrawala yang selalu menyambut Hidup ini untuk apa Jika yang dipercaya bisa hilang dan muncul Dalam lelah mencari Ada wujud yang selalu ada

Mimpi

Mimpi akan tetap menjadi sebuah mimpi jika tidak terwujud Mimpi akan terwujud jika diwujudkan Diwujudkan dengan cara menjalankan hal yang dapat mewujudkan impian Hal hal yang semestinya dilakukan agar impian terwujud Yang dimulai dari langkah kecil, seperti mulai rutin membaca 1 halaman perhari untuk meningkatkan kualitas diri, lalu berlatih, berdoa, berusaha dan praktetk lalu masuklah ke dalam ujian mimpi, dalam ujian tersebut akan ada babak penilaian semana matang kamu ingin mencapai impianmu tersebut, jika tidak lulus maka belum matang, jika lulus, maka mimpi mu terwujud. Tapi ada kalimat mujarab, selipkan kata sabar disetiap langkan dari impian, sabar ternyata adalah hadiah dan puncak dari impian, entah kamu lulus atau tidak, yang terpentung yang maha kuasa sudah melihat usaha mu. 

Decak kagum

Dibilangnya, butuh pujian untuk membangkitkan semangat Kujawab, aku bukan manusia yang butuh penghargaan Anggap saja aku manusia, sepertimu, manusia yang kau perlakukan sebagaimana engkau ingin diperlakukan Jika ada yang kekal yang hidup, pasti tidak ada Untuk itu aku tidak ingin dipuji, takut celaka karena mulut manusia lebih tajam dari pedang tidak tau apa maksud ucapannya

Malam yang sepi

Di ujung jendela kudengar helai nafas mereka yang telelap namun aku tetap terjaga sudah pukul 3 hatiku menangis malam selalu menginkanku untuk menemaninya terasa sedih, iba dan kasihan pada badan ini kenapa malam tetap ingin bersamaku apakah ada yang bisa kuungkapkan saat malam datang lagi menemaniku kepada siapa aku bercerita sementara dia, aku saja belum tau dia siapa kapan malam ini berakhir seperti sebuah kutukan menjemukan sampai fajar tiba

Siapa kamu tanpa orangtuamu ?

Saat ini aku sudah bukan termasuk dalam tanggungan orangtua a.k.a masuk kategori berpenghasilan sendiri. Langsung saja, biasanya aku pake fasilitas total dari rumah, dari A sampai Z. Nah kali ini aku akan bercerita seputar tanggungan kesehatan. Hidup menjadi dewasa seiring bertambahnya umur ternyata adalah bagian dari bentuk hukum alam, meskipun kamu berusaha menolaknya tetap saja hal ini terjadi. Seputar tanggungan kesehatan, singkatnya begini, ayahku merupakan salah seorang pejabat di kota tempatku tinggal dan sudah memiliki jenjang karir yang tinggi, otomatis dalam asuransi tanggungan pemerintah, aku sebagai tanggungan ayahku masuk dalam kelas paling tinggi bisa disebut VIP-VVIP. Tidak ada masalah seputar masalah pengobatanku, selain mendapat kelas perawatang yang paling tinggi, aku dalam menerima perawatan juga tergolong baik tanpa kendala dan bahkan sopan dari petugas kesehatan, hmm, perlu kamu tahu, aku paling sering bolak balik masuk RS di keluargaku. Jadi aku tau dan hapal

Cara lega menghadapi krisis kehidupan di seperempat abad

Aku merasa lega ketika berhasil mengungkapkan apa yang kurasakan dalam bentuk tulisan yang hanya aku yang tau. Entah itu dalam selembar kertas, dalam catatan kecilku, atau ngasal dalam kertas yang kutemui. Rasanya aku berhasil melukiskan perasaanku tanpa merasa takut ada orang yang merasa tersakiti, karena memang hanya aku yang tahu, karena memang tidak ada yang mendengarkanku. Kenapa juga aku merasa takut bersalah, disalahkan, dianggap aneh jiika bercerita ke orang lain, ada apa. Hidup ini sangat menyeramkan ? kalau kamu merasa tidak seorangpun ada disamping mu, padahal mereka ada saja untukmu, mungkin ini yang disebut krisis kehidupan di usia perempat abad. Semoga aku bai, baik saja. Jangan menyalahkan diri sendiri atas suatu keadaan, jangan mikir hal aneh yang bahkan sama sekali tidak akan terjadi di masa depan, jangan terlalu berpikir yang mengada ada. 

Menjadi seorang manusia atau menjadi seorang teman

Tidak tau, tapi kadang begini, kadang, aku merasa tidak butuh teman dan sebagainya. Mereka, entah bagaimana, rasanya begini, cuma memanfaatkanku. Tidak tau ada semacam perasaan seperti itu, tapi aku memang merasa seperti itu, karena aku masuk ke dalam golongan orang yang tidak bisa menolak suatu permintaan, entah kenapa. Kadang begini, permintaan mereka aku turuti karena aku seorang manusia, untuk membantu mereka. Kalau mereka tidak mau membantuku tidak apa, toh tidak seharusnya mengharap balasan kebaikan kepada manusia. Tapi terkadang, ya aku ini memang merasa seperti " kenapa mereka tidak memperlakukan aku seperti aku memperlakukan mereka. Sedih, kenapa aku tidak bisa menolak. Atau memang, naluri ini berkata seperti ini, ya aku manusia, salah satu tugas manusia di muka bumi ini adalah berlaku baik dan tolong menolong. Tapi kenapa mereka tidak seperti itu. Mengharap kebaikan kepada manusia memang merepotkan ya. Seperti seorang teman yang bisa menolak seperti mereka, apakah a

How to say "no"

Lagi mikir, kenapa aku gak bisa bilang, "tidak" kalau ada teman yang minta ditemenin, minta bantuan, minta pake uang ku. rasanya gak enak, disisi lain, pengen bilang enggak, tapi di sisi lain, ada semacam perasaan, "masa iya ditolak kan dia lagi butuh bantuan", kalau dia gak butuh mungkin dia gak bakal minta. Huh, tau tidak, kalau pas aku yang minta bantuan, mereka atau orang orang yang ku minta bantuan, enteng kok bilang " enggak " why ? Padahal mereka bisa entengnya menolakku, kok aku gak bisa. Kata temanku yang agak baik hatinya, coba ikhlasin aja. Artinya " aku mendatangkan manfaat bagi orang lain". Capek rasanya digituin, tau tidak, beberapa dari mereka datang pas cuma lagi butuh bantuan aja. Selebihnya enggan, walaupun cuma sekedar bertanya kabar.