Siapa kamu tanpa orangtuamu ?

Saat ini aku sudah bukan termasuk dalam tanggungan orangtua a.k.a masuk kategori berpenghasilan sendiri. Langsung saja, biasanya aku pake fasilitas total dari rumah, dari A sampai Z. Nah kali ini aku akan bercerita seputar tanggungan kesehatan.

Hidup menjadi dewasa seiring bertambahnya umur ternyata adalah bagian dari bentuk hukum alam, meskipun kamu berusaha menolaknya tetap saja hal ini terjadi.

Seputar tanggungan kesehatan, singkatnya begini, ayahku merupakan salah seorang pejabat di kota tempatku tinggal dan sudah memiliki jenjang karir yang tinggi, otomatis dalam asuransi tanggungan pemerintah, aku sebagai tanggungan ayahku masuk dalam kelas paling tinggi bisa disebut VIP-VVIP. Tidak ada masalah seputar masalah pengobatanku, selain mendapat kelas perawatang yang paling tinggi, aku dalam menerima perawatan juga tergolong baik tanpa kendala dan bahkan sopan dari petugas kesehatan, hmm, perlu kamu tahu, aku paling sering bolak balik masuk RS di keluargaku. Jadi aku tau dan hapal betul prosedur pengobatan, pelayanan RS dari kelas DCB dan A. Aku juga bisa mengindetifikasi mana petugas kesehatan atau RS yang ingin berlaku curang dalam memanfaatkan sistem asuransi baik asuransi tersebut milik swasta atau pemerintah, dan yang paling sering terjadi adalah pemanfaatan kelemahan perlakuan curang pada asuransi yang diberikan pemerintah, entah itu mulai dari puskesmas atau rumah sakit tingkat provinsi atau tipe C B dan A.

Sebelumnya jujur saja, ketika aku dalam tanggungan kesehatan asuransi tanggungan pekerjaan  ayahku, aku sangat jarang memakai fasilitas yang diberikan negara ini, entah ada apa dengan negeri ini, rusak sekali sistem dan pola pemikiran masyarakatnya. Ini bermula karena ibuku pernah disepelakan petugas RS tanpa tau sebelumnya, aku sebagai "orang yang harus diobati" berada di kelas apa, dan juga obat yang diberikan pihak RS kadang tidak bagus, maaf kata tidak bereaksi, tidak ada efeknya, padahal seharusnya melihat jenjang jabatan ayahku, atau sakit yang kumiliki aku bisa mendapkan fasilitas yang lebih baik dan obat yang layak sesuai dengan tanggungan asuransi ayahku.

Karena itu ayah dan ibuku, demi alasan kesehatanku sangat jarang memakai asuransi yang ditawarkan pemerintah, tidak apa gaji dipotong asal kesehatanku terjaga. Jadi, bisa dikatakan, 80-90 % orangtuaku memakai biaya mandiri. Kamu tau berapa biaya yang dikeluarkan ? banyaakkk....

Semenjak ulang tahunku di tahun 2019 aku sudah merasa sangat sangat sangat dewasa baik dalam umur maupun kehidupan, walaupun belum pernah pacaran dan belum menikah LOL. Aku merasa harus mengurusi hidupku sendiri tanpa harus meminta bantuan ke rumah lagi, terutama menyangkut masalah finansial.

Dan, kemaren aku sakit, sakit gigi. karena awalnya kukira cuma sakit gigi biasa, aku pergi ke salah satu RS terbaik di kota tempatku berada saat ini. Dan, ya kamu kiralah, pasti biayanya lumayan WAW untuk seseorang yang baru menjalani dan menerima kehidupan kedewasaanya. Hari itu pertama kalinya aku merasakan sakit gigi seumur hidup, dan ternayata gigi bungsuku tumbuh miring daaann dokter menyarakan lebih baik di operasi,, daaaannn yang di cabut harus 3. Sudah kubilang ini bukan biaya yang sederhana, sekedar, perikasi gigi saja dan checkup di hari selanjutnya sudah menghabiskan setengah penghasilanku di setiap bulan. Jadi, saat itu aku berpikir, sungguh aku tak ada apa apa tanpa orangtuaku, Maha baik Allah yang menitipkanku kepada Orangtua yang baik hati yang memiliki keadaan ekonomi yang sangat baik dan stabil.

Hmm, malu gengsi minta tambahan uang ke rumah, ya Allah, terlebih biaya cabut gigi bungsu dengan bius total di RS tersebut ternyata sangat HMMMM, jadi aku berpikir keras tanpa harus minta uang ke rumah lagi jadi kuputuskan mempergunakan BPJS saja alih alih pake mandiri a.k.a meminta ke ayah dan ibuku...

Bersambung




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gangguan Jiwa

Cara menghadapi orang yang suka menyindir