Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Berterimakasih pada dia (HE)

Ukhti pernah tidak suka sama seseorang ? HE, yap. Tapi sukanya diam diam, dalam diam maksudnya. Kalo iya berterimakasihlah padamu dirimu karena pernah melewati masa memendam perasaan, ketahuilah itu sangat mulia, (eaaa wkwkwk). Tadi aku barusan dengerin ceramah di mesjid istiqomah, karanggayam, jogja, sehabis isya hari ini tepat saat blog ini kutulis. Kata penceramahnya, gak ada  sedikitpun bagusnya hal dalam berpacaran, ( tapi kan ustd kami pacarannya syar'i ). Lah gimana caranya pacaran syar'i ada gitu ( ngakak se mesjid) pacaran ada jenis halalnya gitu ? Ukhti ketahuilah, jika kamu menyukai seseorang, itu manusiawi tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Tapi jangan menjerumus ke pacaran, jika suka sampaikanlah dengan cara yang telah diajarkan dalam ajaran islam. Sebagaimana yang telah disampaikan bahwa hal terbaik adalah ta'aruf, ya, ta'aruf. Ta'aruf ini hanya ada dua solusi, jika sudah berkenalan jika tidak cocok ya sudah selesai. Jika cocok maka lanjutkan

If I Were You

Pernah tidak berpikir kalo aku jadi kamu ? lebih tepatnya berganti posisi menjadi orang lain. Ya, biasanya kita pengen berada di posisi orang lain saat merasakan kesedihan, terluka, banyak masalah atau yang berkaitan dengan perasaan merasakan kesialan dalam hidup. Atau mungkin kita pernah berpikir, kalo aku jadi kamu aku gak bakal bertindak seperti itu ? atau aku ingin merasakan kebahagiaan seperti kamu ? aku ingin menjadi seperti kamu, bebas melakukan apa saja tanpa berpikir orang lain akan terluka atas tindakanku ? Tapiii tidak bisa, tidak boleh... jadilah diri sendiri, damaikan hati, terima keadaan, hal hal yang telah terjadi, kehadiran orang yang pernah memberikan pengalaman, baik pengalaman sedih, jahat, luka, suka, bahagia dan senang ambil sebagai pelajaran hidup. Yang buruk ditinggalkan yang baik dikenang. Ini yang dinamakan proses pendewasaan hidup, yang baik bagi kita akan senantiasa berada disekitar kita, yang buruk bagi kita seiring berjalannya waktu akan terelemeninasi.

Cara menghadapi orang yang suka menyindir

Gambar
Dalam kehidupan pergaulan baik dalam lingkungan kerja, sekolah atau lingkungan tempat tinggal, tentu kita bertemu banyak karakter. Nah salah satu karakter yang pasti kita temui adalah orang yang suka menyindir. Kamu tau tidak orang yang suka menyindir dengan tujuan untuk menjatuhkan, mempermalukan dan untuk memuaskan hasratnya sendiri sebagian besar berada dalam level EQ (Emotional Quetiont) yang rendah. Orang yang berada dalam level ini, cenderung suka menganggap perbuatannya benar, yang lain salah,  berharap orang lain peka atas kalimat sinis yang diucapkan namun alih alih orang yang disindir peka malah menimbulkan masalah baru. Itulah sebabnya tanda Drama Quenn juga patut disematkan pada orang yang suka menyindir. Lalu bagaiamana cara menghadapinya ? Rumus paling utama adalah BERSABAR, karena sesungguhnya orang orang yang bersabar akan beruntung. CATATAN, jangan pernah membalas keburukan dengan keburukan, karena tidak akan diperoleh kemenangan.  Jikapun berhasil membalaskan