Beratan mana jadi Mulan Jameela atau jadi Pak Prabowo II
Prabowo, sudah 2 kali mencalonkan diri jadi presiden RI dan kalah. Kamu tau tidak, yang dihadapinya sebenarnya melebihi mulan jameela. Jika mulan jameela hanya soal pelik cinta rumahtangga serta kenyinyiran kamu hawa, namun prabowo soal politik tingkat tinggi bahkan pelanggran HAM. Padahal jika kamu rajin membaca buku, semua petinggi militer yang aktif menjabat di masa akhir runtuhnya orde baru pasti terlibat dengan masalah pelik terkait HAM.
Hmm, persaingan politik, dukungan yang tidak kompak serta serangan buzzer semua diarahkan menusuk personal prabowo, mulai dari isu KKN sebagai mantan menantu soeharto, kejombloannya, harta kekayannya, pelanggaran HAM nya, atau bahkan sepertinya dia tidak berdaya mengatasii serangan buzzer yang kemudian dipercayai oleh orang orang yang menerima lewat sebaran internet, konon katanya orang orang ini terperdaya karena mengganggap bahwa kabar di ineternet internet adalah sepert kitab suci, paling benar dan tidak mungkin salah.
Ada yang paling lucu, katanya lucu, prabowo dua kali mencalon jad presiden dan gagal. ayolah, tidak ada yang lucu tentang hal itu. sama sepertimu yang gagal berulangkali dan kembali mencoba peruntungan, hanya saja masalahnya dia dikenal oleh semua lapisan masyarakat dan kamu tidak. kenapa asyik mencoemooh. menyangkut soal HAM, hmm.. dalam politik yang dibutuhkan adalah menggiring opini publik, itu saja tidak lebih. politik di negeri ini tidak mencari sosok yang bisa dijadikan pemimpin, namun mencari pemimpin yang bisa diandalkan untuk kemajuan satu golongan saja. hmm. saya tidak pendukung 02, tentunya pun bukan 01. hanya saja penalaran pincang berkat buzzer dalam menggambarkan personaltas seseorang sungguh sangat mengerikan. seolah prabowo kalau memimpin akan seperti tirani,besi, batu. hmm tau apa akun abal abal soal tipe kepemimpinan seseorang.
Tidak sedang mengkritik perpolitikan di sini ataupun sistem politik yang berjalan di negeri atas awan ini, hanya saja, prabowo sangat tegar menghapai haters nya, tenang, tidak ada tindakan aneh, seperti menolak bertemu dengan petinggi negara atau ngambekan seperti cewek yang lagi pms. harusnya kita yang cuma seorang insan yang menyaksikan sistem yang terjadi bahwa betapa mudahnya kita menjatuhkan citra seseorang padahal tidak tau apa yang sedang dicapai oleh grup sebelah malah menjadi bagian dari penghasung. ingat ada rumus, jika tidak tahu diam saja, ambil porsimu sesuai pada tempatnya, kritk jika salah, jangan menjunjung bagai penjilat. jika seorang akademisi mari turut aktif,, menulis dengan memaparkan fakta, jika jadi pejabat jangan membabi buta kesetiannya pada yang salah. lalu jiika ada predikat orang sabar di negeri ini, seharusnya juga dibberikan pada prabowo, tindakannya dimasa lalu malah mencelakannya di masa sekarang ini. padahal apakah ada yang tau dia berbuat karena apa, untuk apa dan atas asas apa, khususnya bagi buzzer bayaran dan masyarakat sipil yang sangat mudah menelan mentah berita dari media sosial.
Nah, itu mungkin sebabnya finlandia di anungerai sebagai negara paling bahagia di dunia ini, dan bukan indonesia, padahal konon katanya masyarakat kita ini suka senyum ramah pada orang yang tidak dikenal, suka gotong royong dan rajin mengaji serta menabung tapi kenapa indikator ini tidak membawa kita sebagai bangsa yang berbahagia, ya itu karena kita sangat senang melihat orang susah, lebih suka menghhabiskan waktu menjadi nitizen budiman di medsos dari pada membaca buku. lebih suka membaca satu setengah kalimat saja, lalu mengaganggap sudah paling pintar padahal bagi negeri jauh sana, membaca buku sudah menjadi kewajiban agar tidak bodoh sendiri dalam pergaulan. harusnya bangsa yang beriman ini tahu, yang diajarkan pertama kali kepada rasul adalah membaca, membaca dan membaca agar tidak tersesat dan berbahagia di dunia akhirat, dan tentunya itu membaca buku bukan tulisan 3 kalimat di medsos. agar tidak terhasuk pemikiran dangkal yang membenarkan logika keliru.
ya penulis ini bukan pencinta mulan jameela dan prabowo hanya saja mereka sangat ssabar mengahdapi kritikan nitizen langsung di medsos mereka, padahal sepertinya jika bertemu langsung bisa jadi mereka ngajak selfie. eh lol
Hmm, persaingan politik, dukungan yang tidak kompak serta serangan buzzer semua diarahkan menusuk personal prabowo, mulai dari isu KKN sebagai mantan menantu soeharto, kejombloannya, harta kekayannya, pelanggaran HAM nya, atau bahkan sepertinya dia tidak berdaya mengatasii serangan buzzer yang kemudian dipercayai oleh orang orang yang menerima lewat sebaran internet, konon katanya orang orang ini terperdaya karena mengganggap bahwa kabar di ineternet internet adalah sepert kitab suci, paling benar dan tidak mungkin salah.
Ada yang paling lucu, katanya lucu, prabowo dua kali mencalon jad presiden dan gagal. ayolah, tidak ada yang lucu tentang hal itu. sama sepertimu yang gagal berulangkali dan kembali mencoba peruntungan, hanya saja masalahnya dia dikenal oleh semua lapisan masyarakat dan kamu tidak. kenapa asyik mencoemooh. menyangkut soal HAM, hmm.. dalam politik yang dibutuhkan adalah menggiring opini publik, itu saja tidak lebih. politik di negeri ini tidak mencari sosok yang bisa dijadikan pemimpin, namun mencari pemimpin yang bisa diandalkan untuk kemajuan satu golongan saja. hmm. saya tidak pendukung 02, tentunya pun bukan 01. hanya saja penalaran pincang berkat buzzer dalam menggambarkan personaltas seseorang sungguh sangat mengerikan. seolah prabowo kalau memimpin akan seperti tirani,besi, batu. hmm tau apa akun abal abal soal tipe kepemimpinan seseorang.
Tidak sedang mengkritik perpolitikan di sini ataupun sistem politik yang berjalan di negeri atas awan ini, hanya saja, prabowo sangat tegar menghapai haters nya, tenang, tidak ada tindakan aneh, seperti menolak bertemu dengan petinggi negara atau ngambekan seperti cewek yang lagi pms. harusnya kita yang cuma seorang insan yang menyaksikan sistem yang terjadi bahwa betapa mudahnya kita menjatuhkan citra seseorang padahal tidak tau apa yang sedang dicapai oleh grup sebelah malah menjadi bagian dari penghasung. ingat ada rumus, jika tidak tahu diam saja, ambil porsimu sesuai pada tempatnya, kritk jika salah, jangan menjunjung bagai penjilat. jika seorang akademisi mari turut aktif,, menulis dengan memaparkan fakta, jika jadi pejabat jangan membabi buta kesetiannya pada yang salah. lalu jiika ada predikat orang sabar di negeri ini, seharusnya juga dibberikan pada prabowo, tindakannya dimasa lalu malah mencelakannya di masa sekarang ini. padahal apakah ada yang tau dia berbuat karena apa, untuk apa dan atas asas apa, khususnya bagi buzzer bayaran dan masyarakat sipil yang sangat mudah menelan mentah berita dari media sosial.
Nah, itu mungkin sebabnya finlandia di anungerai sebagai negara paling bahagia di dunia ini, dan bukan indonesia, padahal konon katanya masyarakat kita ini suka senyum ramah pada orang yang tidak dikenal, suka gotong royong dan rajin mengaji serta menabung tapi kenapa indikator ini tidak membawa kita sebagai bangsa yang berbahagia, ya itu karena kita sangat senang melihat orang susah, lebih suka menghhabiskan waktu menjadi nitizen budiman di medsos dari pada membaca buku. lebih suka membaca satu setengah kalimat saja, lalu mengaganggap sudah paling pintar padahal bagi negeri jauh sana, membaca buku sudah menjadi kewajiban agar tidak bodoh sendiri dalam pergaulan. harusnya bangsa yang beriman ini tahu, yang diajarkan pertama kali kepada rasul adalah membaca, membaca dan membaca agar tidak tersesat dan berbahagia di dunia akhirat, dan tentunya itu membaca buku bukan tulisan 3 kalimat di medsos. agar tidak terhasuk pemikiran dangkal yang membenarkan logika keliru.
ya penulis ini bukan pencinta mulan jameela dan prabowo hanya saja mereka sangat ssabar mengahdapi kritikan nitizen langsung di medsos mereka, padahal sepertinya jika bertemu langsung bisa jadi mereka ngajak selfie. eh lol
Komentar
Posting Komentar