Sedetik kemudian

sedetik kemudian aku lupa apa yang akan kutulis, untuk itu aku butuh pena, agar apa yang ada diotakku segre aditulis tanpa mencari keyboard terlebih dahulu, denngan pena aku bisa menulis apa saja, biarkan saja seperti coretan anak yang baru belajar menulis, sebelum aku lupa semua tentang apa yang ada dipikiranku, termasuk lupa dengan apa yang ingin kutulis saat ini, sehingga mumutuskan menulis ini. ah sudahlahhh aku sayang kamu, kamu nya siapa, aku belum tau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

If I Were You

Cara menghadapi orang yang suka menyindir

Fenomena Nissa Sabyan