Belakangan ini
Belakangan ini semuanya terasa ringan, saat malam tiba aku menanti subuh untuk sholat subuh, lalu menunggu jam 8 pagi untuk memulai aktivitas. selanjutnya terasa lebih ringan lagi, karena aku menantikan mengambil air wudhu untuk menunaikan zuhur. Menyenangkan ketika kutahu hal selanjutnya yang kukerjakan adalah sholat ashar.
Wajahku yang terkena air wudhu rasanya sangat menyegarkan, ada sentuhan suci dan halus yang kurasa menyentuh wajahku atas semua permasalah dan kegegalan yang sedang kucoba untuk kuhadapi saat ini. Menyenangkan ketika selesai dari semua semua aktivitas di terang hari, maghrib sudah menantiku, kutunaikan dengan suka ria, lalu kuambil waktu sejenak diatas tempat tidurku tidak melakukan apa apa kecuali berbaring dan membuka internet. sekedar menunggu waktu isya tiba yang jaraknya tidak lebih dari satu jam.
Kutunaikan sesegera mungkin setelah selesai adzan agar tidak malas, semuanya kulakukan karena beberapa alasan, salah satunya yaitu karena ketika wudhu menyentuh wajahku aku mulai berpikir segar kembali dan mulai melanjutkan penelitian dan tugas tugas yang tidak kuselesaikan di waktu terang.
Aku senang. aku mempunyai suatu hal yang harus kukerjakan dari pada tidak berbuat apa apa yang berharga untuk bathinku, untuk melukai bathinku yang sudah gagal berkali kali, setelah aku tahu ternyata obatnya adalah mendekatkan diri pada dzat yang tidak pernah mengecewakan. Tapi sayangnya subuhku sering kelewatan karena begadang di malam harinya, surfing on the internet, cek wassap dan hal tidak berguna sebelum tidur, kasihan aku, melewatkan subuh karena hal tidak berguna seperti itu. Itu sebabnya aku sangat selalu merindukan jam subuh.
Wajahku yang terkena air wudhu rasanya sangat menyegarkan, ada sentuhan suci dan halus yang kurasa menyentuh wajahku atas semua permasalah dan kegegalan yang sedang kucoba untuk kuhadapi saat ini. Menyenangkan ketika selesai dari semua semua aktivitas di terang hari, maghrib sudah menantiku, kutunaikan dengan suka ria, lalu kuambil waktu sejenak diatas tempat tidurku tidak melakukan apa apa kecuali berbaring dan membuka internet. sekedar menunggu waktu isya tiba yang jaraknya tidak lebih dari satu jam.
Kutunaikan sesegera mungkin setelah selesai adzan agar tidak malas, semuanya kulakukan karena beberapa alasan, salah satunya yaitu karena ketika wudhu menyentuh wajahku aku mulai berpikir segar kembali dan mulai melanjutkan penelitian dan tugas tugas yang tidak kuselesaikan di waktu terang.
Aku senang. aku mempunyai suatu hal yang harus kukerjakan dari pada tidak berbuat apa apa yang berharga untuk bathinku, untuk melukai bathinku yang sudah gagal berkali kali, setelah aku tahu ternyata obatnya adalah mendekatkan diri pada dzat yang tidak pernah mengecewakan. Tapi sayangnya subuhku sering kelewatan karena begadang di malam harinya, surfing on the internet, cek wassap dan hal tidak berguna sebelum tidur, kasihan aku, melewatkan subuh karena hal tidak berguna seperti itu. Itu sebabnya aku sangat selalu merindukan jam subuh.
Komentar
Posting Komentar